Erti hidup itu kadang menyakitkan,
Sakit menerima suatu kenyataan,
Wahai diri,
Ku ingin jujur,
Kau sebenarnya tak bahagia,
Kadang diri yang menipu,
menenangkan hati,
mencipta garis senyum,
aku tahu itu hanya satu lakonan,
carekarama tanpa skrip,
tanpa halatuju yang pasti,
drama sebabak yang ku cipta demi sebuah pujian.
biar terlihat aku cukup segalanya.
Hakikatnya aku hanya ingin bahagia,
Bahagia itu sebenarnya bagaimana?
Bahagia itu berapa harganya?
Apa air mata yang mengalir belum cukup sebagai gadaiaan sebuah bahagia.
Tuhan, aku penat...
penat dihimpit, ditekan dari segala arah.
ditendang ke sini sana.
Senyum tercipta hanya ingin menutup luka di jiwa
yang tak satupun kisah untuk bertanya..
Yang tak satupun terfikir untuk menyelak, merenung,
mengamati helaian jiwa yang mulai tiada warna.
Kosong! Gelap!
Akulah seniman dalam duniaku,
seniman tanpa nama, seniman picisan yang terhina,
Gelandangan dalam drama arahanku,
Dibiar, dipulau, ditinggal, dihina tanpa belas.
Apa masih ada harapan untuk aku berdiri,
mengangkat harga diriku,
menerbangkan sayap bahagia dalam hidupku..
Harapku tak setinggi langit,
sekadar mengharap seorang insan berperan kecil yang mampu menarik tanganku,
memegang bahuku,
menggenggam tanganku,
dan berkata..
"jangan sedih, kau masih punya aku".
biar aku tahu aku tak sendiri,
biar aku tahu aku masih punya tempat bergantung,
meluah rasa.
Biar hanya sekadar sebagai tongkat jalanku,
atau hanya sekadar teman tangisku.
"Argh.. kau terlalu jauh dengan Tuhan.
karna itu hati kau tak tenang."
DIAM!!!
Kaulah punca hati kosong makin kosong.
Menghina, berpura-pura.
Hakikatnya, kau pandang aku hina.
Kau fikir hati kosong tak pernah mencari TUHAN?
hanya saja ku butuh lebih dukungan.
biar aku terus kuat mencari redhaNya..
dalam diam aku yakin,
dihujung penantian.
pasti akan selalu ada cahaya pengharapan.
-shahira elyas-
05.07.2021
#AkuPenat
Comments